hai teman , kali ini saya akan sedikit memberikan materi tentang aljabar boolean dua nilai , materinya sebagai berikut :
Aljabar
Boolean Dua – Nilai
Mengingat B tidak ditentukan anggota – anggotanya ,maka kita dapat membentuk sejumlah tidak berhingga aljabar Boolean .Pada aljabar Boolean berhingga , banyaknya anggota B terbatas, tetapi paling sedikit beranggotakan dua buah elemen karena - menurut Definisi 7.1 – di dalam B harus terdapat dua elemen yang berbeda .
Aljabar Boolean yang terkenal dan memiliki terapan yang luas adalah aljabar Boolean Dua - Nilai ( Two – Valued Boolean Algebra ). Aljabar Boolean dua nilai didefinisikan pada sebuah himpunan B dengan dua buah elemen 0 dan 1 (sering dinamakan bit – singkatan dari binary digit ), yaitu B = { 0,1} operator biner , + dan, operator uner, ‘. Kaidah untuk operator biner dan operator uner ditunjukkan pada Tabel 7.1, 7.2, dan 7.3 di bawah ini .
Tabel 7.1 Tabel 7.2 Tabel 7.3
Mengingat B tidak ditentukan anggota – anggotanya ,maka kita dapat membentuk sejumlah tidak berhingga aljabar Boolean .Pada aljabar Boolean berhingga , banyaknya anggota B terbatas, tetapi paling sedikit beranggotakan dua buah elemen karena - menurut Definisi 7.1 – di dalam B harus terdapat dua elemen yang berbeda .
Aljabar Boolean yang terkenal dan memiliki terapan yang luas adalah aljabar Boolean Dua - Nilai ( Two – Valued Boolean Algebra ). Aljabar Boolean dua nilai didefinisikan pada sebuah himpunan B dengan dua buah elemen 0 dan 1 (sering dinamakan bit – singkatan dari binary digit ), yaitu B = { 0,1} operator biner , + dan, operator uner, ‘. Kaidah untuk operator biner dan operator uner ditunjukkan pada Tabel 7.1, 7.2, dan 7.3 di bawah ini .
Tabel 7.1 Tabel 7.2 Tabel 7.3
a
|
B
|
a.b
|
0
|
0
|
0
|
0
|
1
|
0
|
1
|
0
|
0
|
1
|
1
|
1
|
a
|
b
|
a + b
|
0
|
0
|
0
|
0
|
1
|
1
|
1
|
0
|
1
|
1
|
1
|
1
|
a
|
a’
|
0
|
1
|
1
|
0
|
Kita
harus memperlihatkan bahwa keempat aksioma di dalam Defenisi 7.1 terpenuhi pada himpunan
B = { 0,1 } dengan dua operator
biner dan satu operator uner yang didefinisikan di atas:
1. Identitas
: jelas berlaku karena tabel dapat kita lihat bahwa :
(i) 0 + 1 = 1+ 0 = 1
(ii)1 . 0 = 0 . 1 = 0
yang memenuhi elemen identitas 0 dan 1 seperti yang didefinisikan pada postulat Huntington .
(i) 0 + 1 = 1+ 0 = 1
(ii)1 . 0 = 0 . 1 = 0
yang memenuhi elemen identitas 0 dan 1 seperti yang didefinisikan pada postulat Huntington .
2. Komutatif : jelas berlaku dengan melihat simetri tabel
operator biner.
3. Distributif
:
(i) a . (b + c) = (a . b ) + (a . c) dapat ditunjukkan benar dari tabel operator biner di atas dengan membentuk tabel kebenaran untuk semua nilai yang mungkin dari a,b, dan c
( Tabel 7.4) oleh karena nilai – nilai pada kolom a . (b + c) sama dengan nilai – nilai pada kolom (a . b ) + (a . c), maka kesamaan a . (b + c) = (a . b ) + (a . c) adalah benar.
(ii) Hukum distributif a + (b + c) = (a . b ) . (a . c) dapat ditunjukkan benar dengan membuat tabel kebenaran dengan cara yang sama seperti (i).
(i) a . (b + c) = (a . b ) + (a . c) dapat ditunjukkan benar dari tabel operator biner di atas dengan membentuk tabel kebenaran untuk semua nilai yang mungkin dari a,b, dan c
( Tabel 7.4) oleh karena nilai – nilai pada kolom a . (b + c) sama dengan nilai – nilai pada kolom (a . b ) + (a . c), maka kesamaan a . (b + c) = (a . b ) + (a . c) adalah benar.
(ii) Hukum distributif a + (b + c) = (a . b ) . (a . c) dapat ditunjukkan benar dengan membuat tabel kebenaran dengan cara yang sama seperti (i).
Tabel
7.4
a
|
b
|
c
|
b + c
|
a . ( b + c)
|
a . b
|
a . c
|
( a . b ) + (
a . c)
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
1
|
1
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
1
|
0
|
1
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
1
|
1
|
1
|
0
|
0
|
0
|
0
|
1
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
1
|
0
|
1
|
1
|
1
|
0
|
1
|
1
|
1
|
1
|
0
|
1
|
1
|
1
|
0
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
4. Komplemen
: jelas berlaku karena Tabel 7.4 memperlihatkan
bahwa :
(i) a + a’ = 1, karena 0 + 0’ = 0 + 1= 1 dan 1 + 1’ = 1+ 0 =1
(ii) a . a = 0 , karena 0 . 0’ = 0 . 1 = 0 dan 1 . 1’ = 1 . 0 = 0
(i) a + a’ = 1, karena 0 + 0’ = 0 + 1= 1 dan 1 + 1’ = 1+ 0 =1
(ii) a . a = 0 , karena 0 . 0’ = 0 . 1 = 0 dan 1 . 1’ = 1 . 0 = 0
Karena keempat aksioma terpenuhi dipenuhi, maka terbukti bahwa B = {
0,1} bersama – sama dengan operator
biner + dan
operator
komplemen ‘ merupakan aljabar Boolean.
Aljabar Boolean dua – nilai mempunyai terapan yang sangat luas dalam
bidang elektronika ,khususnya pada perancangan sirkuit di dalam computer.
Beberapa terapan lainnya juga ditemukan dibidang teknik sipil ,teknik mesin
,dan sebagainya.
Untuk selanjutnya,jika disebut aljabar Boolean ,maka aljabar Boolean yang dimaksudkan disini adalah aljabar Boolean dua – nilai.
Untuk selanjutnya,jika disebut aljabar Boolean ,maka aljabar Boolean yang dimaksudkan disini adalah aljabar Boolean dua – nilai.
Semoga bermanfaat ya teman - teman semua
Tidak ada komentar:
Posting Komentar